Saat Itu…

Saat dunia ini sudah tak berarti

Saat hidup ini telah pergi

Saat perih mengulum isi hati

Saat pikiran berputar tak terkendali

Bayanganmu selalu mengisi hati

Saat cahaya bintang mulai berpendar

Saat matahari terbit di ufuk barat

Saat burung berkicau diam

Saat gunung tergelung ombak

Saat semua tak mungkin terjadi

Saat-saat itu…

Ku tetap mencintaimu,

Bunda…

Walau ragamu tak ada lagi.

*ditulis : 3 Juli 2010

Keindahan di Atas Penderitaan

Sang surya torehkan jiwa kuningnya

Mencacah tanah gersang derita

Warna-warni bunga hiasi alam mimpi

Kekuatan raga telah bentengi diri

Dari teriknya sang mentari

 

Angin tak lagi berhembus

Udara tak lagi bergerak

Seolah alam tak bernyawa

 

Hanya ada sebuah harapan baru

Dari tanah gersang tabu

Membuka lagi lembaran baru

Mengakhiri diamnya mulut membisu

Mengawali kembali semangat baru

HIDUP

Hidup…

Nikmatilah hidupmu

Corehkan warna untuk hidupmu

Sepanjang perjalanan hidupmu

Sekali seumur hidupmu

          Beri kesempatan hidupmu

          Mengukur tolak balik perbaikan

          Menyusun benang pintal yang lepas

          Dari kendali penasihat hatimu

Jangan biarkan hidupmu

Berlari lepas tanpa kendali

Terjun ke dalam curamnya jurang

Tapi, bentangkan sayap perlindunganmu

Menuju puncak kemenangan impian

Taruh tas yang menyandang pundakmu

Dan ransel yang membebanimu

Biarkan dirimu kembali bebas

Dan berlarilah ke terbitnya sang surya

          Tulislah hidupmu

          Beri setitik pena kehidupanmu

          Ke dalam kertas fantasi

          Yang tak pernah habis

Hiduplah……

Cerahkan hari-harimu

Nikmati langkahmu

Bersama bintang yang selamanya terang.

#ditulis bulan Mei 2007

Lemahku

Saat ku lemah

aku tahu

akan banyak orang yang menjadi malaikatku,

aku memang seorang yang lemah dalam fisik

tapi aku dapat tegar, berjuang, tabah dan semangat

walaupun dunia tak memihakku.

            aku senang mempunyai banyak teman

            orang yang mengasihi dan mengerti aku .

            mereka menolongku

            membimbingku hingga kekuatanku menyatu

rasa lemah ini

tak mengarungi niatku untuk lebih maju dari mereka

aku harus berjuang dan berjanji

untuk tidak merepotkan mereka.

Aku sadar dunia ini memang kejam,

tapi aku harus mencairkan dunia ini dengan ketegaran hatiku

agar dunia tahu bahwa aku dapat berjuang menyamai mereka.

11.5.2008                          Insipiration from YUI

 

Embun Pagi

Kubuka jendela kamar

Kulihat asap berkabut

Itulah embun pagi

Membasahi taman menutupi jalan

          Udara bersih di pagi hari

          Aku senang menikmati embun

          Tanaman menjadi basah

Itulah ciptaan Tuhan

Terimakasih Tuhan

Engkau telah menciptakannya

Untukku……

*ditulis tahun 2003 kelas IVSD

BANGKIT

Sebelum ku melakukan yang terbaik

Mungkin kuhindari hal terburuk

Kenyataan tak memihak

Jika terlelap dalam mimpi

         Menangis, mengeluh, berhenti

          Mataku tak bisa berbohong

          Dipermalukan, disudutkan, dihina

Kupejamkan dan kubuka mataku lagi

Kulihat harapan ada

Di hatiku, di pikirku, di anganku

          Ku akan bangkit dari jatuhku

          Ku coba untuk terus berjalan

          Terus tiada henti

          Tiada penyesalan

*ditulis selasa, 16-1-2007

PERPISAHAN

Apakah ini hukum alam

Atau sekedar sandiwara saja

Di manakah sahabatku berada

Di sini atau di lain tempat

Tetapi mengapa kita bertemu

Kita menjalin hidup ini dengan bahagia

Dan berakhir dengan satu kata,

 “Perpisahan”

Jika ada pertemuan

Mengapa harus ada perpisahan ?

Jika harus ada bahagia

Mengapa harus ada duka?

Perpisahan ini sangat menyakitkan

Ku tak rela meninggalkan pertemuan itu

Jika Tuhan berkenan

Aku ingin kembali pada masa laluku

Masa lalu yang penuh kegembiraan

           *ditulis thn. 2006