Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

Catatanku

Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan SMA di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson (siswi SMA) pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan…

Lihat pos aslinya 2.517 kata lagi

Essay Beasiswa Data Print

Info mengenai beasiswa data print : www.beasiswadataprint.com
Info tentang produk data print : www.dataprint.co.id

 

BUKAN SEKADAR UJIAN

 The-Brains-Three-Processing-Modes

IQ (intelligence quotient) adalah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi (Sudrajat, 2008).  IQ mengukur kecepatan kita untuk menyerap informasi, menganalisa data serta mengatasi permasalah yang ada. Banyak orang beranggapan bahwa dengan IQ yang tinggi seorang anak akan memiliki masa depan cerah. Padahal, menurut Daniel Golemen (Emotional Intelligence, 1994), “IQ hanya menyumbang 20% dalam keberhasilan hidup seseorang, sedangkan EQ atau kecerdasan emosional menyumbang sekitar 80%”.

EQ (emotional quotient) adalah kapasitas, kemampuan, dan ketrampilan untuk menangkap atau menilai serta mengendalikan emosi diri sendiri, orang lain, dan kelompok (Sudrajat, 2008). EQ mengontrol dan mengolah segala emosi yang kita rasakan saat menghadapi masalah sehingga kita mampu berpikir jernih dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan. EQ merupakan akal sehat kita.

Kecerdasan lain yang tak kalah penting adalah SQ. SQ (spiritual quotient) adalah  kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value; kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya; kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna daripada yang lain (Ary Ginanjar, 2001). SQ adalah landasan penting yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ. SQ adalah kecerdasan tertinggi kita.

Tiga kecerdasan ini dapat diterapkan saat anak menghadapi ujian. Dengan SQ, anak mampu memaknai bahwa ujian bukan hanya sekedar mendapat nilai. Ujian merupakan tolok ukur dari apa yang ia pelajari selama ini, seberapa paham ia akan materi pelajaran yang diajarkan. SQ mendorong anak untuk memahami kemampuan di luar dirinya yang akan membantu memperlancar ujian. Ia akan memasrahkan seluruh usaha dan hasil yang diperoleh dengan berdoa baik sebelum, selama ujian maupun sesudahnya. Jika hasilnya tidak sesuai yang diinginkan, ia akan menerima dengan lapang dada dan berusaha untuk memperbaiki. Jika sesuai, ia akan bersyukur dan tidak cepat puas dan ‘besar kepala’ tetapi terus memacu dirinya untuk belajar.

Jika anak mampu mengasah kecerdasan spirtualnya ini, kecerdasan lainnya pun akan berfungsi secara otomatis. EQ akan berfungsi mengendalikan emosi selama ujian sehingga anak tidak akan gugup lalu mencontek. Perasaan gugup muncul apabila anak terlalu menargetkan hasil yang sempurna atau ketidaksiapan dalam menghadapi ujian. Mencontek juga merupakan ketidaksiapan dalam belajar sehingga berakibat pada mengendurnya fungsi EQ, IQ bahkan SQ. Anak akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh jawaban dan tidak peduli dengan perasaan orang yang diconteknya, dan parahnya lagi fungsi IQ anak akan menurun karena jarang digunakan untuk berpikir. Jika dibiasakan, maka mencontek akan menajdi budaya yang kelak menghasilkan pemimpin bahkan generasi korup yang mementikngkan diri sendiri. Akibatnya moral bangsa menurun dan kita semakin jauh tertinggal dengan bangsa lain.

SQ dan EQ yang berfungsi baik akan memacu IQ untuk bekerja secara optimal. Karena tidak ada tekanan dan perasaan bersalah, otak kiri dengan mudah akan mengatur dan mengolah seluruh informasi yang dipelajari, menganalisis tiap soal dan menjawab dengan tepat.

IQ, EQ, dan SQ merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian, perpaduannya secara optimal akan menentukan mutu pribadi seorang anak. Pribadi unggul terbentuk melalui dukungan maksimal dari keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga anak dapat bermanfaat bagi orang lain, keluarga, bangsa dan negara.

Kecerdasan dalam Belajar

Nilai rapor yang bagus menjadi tolok ukur keberhasilan belajar seorang anak. Banyak orangtua mendorong anaknya untuk terus belajar, bersaing dengan teman-temannya agar dapat mencapai peringkat teratas di kelas. Setiap anak dijejali banyak materi dan rumus yang harus mereka hapalkan dan pahami.

Pendidikan di Indonesia selama ini terlalu berorientasi pada kecerdasan otak kiri atau intelligence quotient (IQ). Kecerdasan ini adalah suatu kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi (Sudrajat, 2008). Anak dituntut untuk terus berprestasi, mendapat nilai tertinggi, juara kelas, bahkan kalau bisa memenangkan olimpiade akademik. Karena dengan begitu, tidak hanya sekolah yang diuntungkan karena memiliki siswa berprestasi yang akan mengangkat nama baik sekolah, tetapi juga orangtua yang akan bangga dan tak perlu khawatir karena anak berprestasi dipandang memiliki masa depan cerah.

Akan tetapi, ada kecerdasan otak kanan atau emotional quotient (EQ) yang seringkali diabaikankan orang.  EQ adalah kapasitas, kemampuan, dan ketrampilan untuk menangkap atau menilai serta mengendalikan emosi diri sendiri, orang lain, dan kelompok (Sudrajat, 2008). Kecerdasan emosional ini penting untuk mengoptimalkan proses pembelajaran anak (Kompas, 25 Agustus 2013). Anak akan mudah stress jika terlalu dibebani untuk mendapat hasil terbaik. Dengan EQ, anak diajarkan untuk mampu mengatur emosinya, menumbuhkan rasa senang dan semangat untuk belajar (Kompas, 25 Agustus 2013). Hal ini diperlukan agar anak mudah menangkap materi pelajaran dan mengerjakan segala sesuatu dengan senang. Hasilnya pun akan jauh lebih baik.

Penggunaan IQ dan EQ saja dalam belajar tidaklah cukup. Anak diharapkan tidak hanya mudah menangkap materi pelajaran dengan gembira, namun mendapat manfaat dan makna dari belajar sehingga tidak hanya sekali dua kali ia senang belajar, tetapi terus menerus merasa senang dan memiliki rasa haus akan belajar yang dipandang bukan sebagai kewajiban namun sebagai suatu kebutuhan. Untuk mengetahui manfaat dan makna dari belajar itu sendiri diperlukan kecerdasan spiritual atau spiritual quotient (SQ). SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value; yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna daripada yang lain (Ary Ginanjar Agustian, 2001:57). SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ. SQ adalah kecerdasan tertinggi kita.

Tanpa SQ, anak tidakkan tertarik dengan belajar, bahkan menganggap belajar sebagai momok yang harus dihindari, karena tidak tahu alasan dan tujuan mengapa ia harus belajar, mengapa harus menangkap seluruh materi pelajaran di sekolah. Dengan mengetahui bahwa belajar memiliki manfaat untuk masa depannya, belajar tidak lagi dipandang sebagai kegiatan yang hanya menghapal rumus dan memahami seluruh materi pelajaran;  tetapi belajar akan lebih diartikan sebagai bekal untuk kehidupan di masa depan, (non scolae sed vita discimus). Anak perlu memahami bagaimana memanfaatkan informasi dan data yang diperoleh dari belajar untuk diaplikasikan dalam kehidupannya kelak.

Belajar bukan hanya di sekolah. Seluruh kehidupan kita dan alam adalah sumber belajar yang sesungguhnya yang perlu dipelajari. Jika anak mampu memandang belajar dengan cara seperti ini, belajar tidak lagi menjadi momok yang ditakuti, karena belajar akan menjadi makanan jiwa sehari-hari anak. Sehingga empat pilar pendidikan yang dicetuskan oleh UNESCO, badan dunia yang mengurusi pendidikan internasional yaitu life to do, life to learn, life to be, life live together. Uintuk itu perpaduan kemampuan IQ, EQ dan SQ secara optimal akan menentukan mutu pribadi sorang anak. Dan untuk mencapai pribadi unggul itu, perlu pembiasaan secara terus menerus dan dukungan maksimal dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Lima Cara Agar Lebih Optimistis

optimism-1

Rasa optimistis memang tidak datang begitu saja. Apalagi jika setiap hari Anda selalu mengeluh dan tidak berusaha untuk memunculkan pikiran positif. Jangan biarkan terperangkan dalam rasa pesimistis, dan sebaliknya tumbuhkan optimisme dengan lima cara berikut.

– Perspektif masalah
Orang pesimistis memandang suatu masalah dari kacamata permanen dan berlebihan. Padahal, tidak ada masalah yang tidak akan selesai. Lagipula, sebagian besar masalah tidak bersifat permanen dan rasa pesimistis membuat Anda melupakan hal itu.

“Tipikal pribadi yang optimistis adalah melihat situasi buruk hanya bersifat sementara. Masalah dianggapnya bersifat isolasi, yaitu satu masalah tidak akan berdampak buruk pada aspek kehidupan lainnya,” kata Michael Rooke, pelatih bisnis dari AttitudeWorks, Australia, seperti dikutip dari au.lifestyle.yahoo.com.

– Gunakan bahasa tepat
Sifat pesimistis cenderung membuat seseorang memilih kata yang hiperbola saat menghadapi masalah kecil. Seperti saat terjebak macet, Anda menyebutnya sebagai neraka atau mungkin bencana. Pemilihan kata ini akan membuat pikiran makin stres. Untuk lebih merasa optimistis, coba pilihlah kata yang sesuai dengan keadaan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi. Bukan dengan penggambaran yang berlebihan.

– Lupakan dan maafkan
Bisa memaafkan adalah jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Itu menurut psikolog asal Australia, Dr. Anna-Marie Taylor. “Penting untuk diingat bahwa memaafkan adalah keterampilan yang harus dipelajari dan itu didasarkan pada cara Anda berpikir, bukan bagaimana Anda merasa,” kata Taylor.

Sulit memaafkan dan menyimpan dendam hanya akan berdampak buruk pada jiwa dan pikiran Anda. Bukannya malah menyakiti orang lain, tapi yang pasti Anda menyakiti diri sendiri.

– Istirahat

Rasa pesimistis sering muncul karena rasa perfeksionis yang sangat tinggi. “Kesempurnaan adalah negatif dan tidak rasional. Tak ada yang salah dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik, tapi Anda tidak akan pernah mendapat yang diinginkan jika yang dicari adalah kesempurnaan,” kata Rooke.

Akuilah jika Anda telah mencapai sesuatu, bukan hanya ketika Anda belum mencapai yang diinginkan.

– Bersyukur
Bersyukurlah setiap hari untuk apa yang Anda dapatkan. Mulai dari udara yang Anda hirup, nyamannya bantal untuk tidur dan keluarga yang dimiliki. Ini akan membuat Anda lebih optimistis dan merasa bahagia.

Dr. Taylor bahkan merekomendasikan membuat “jurnal bersyukur”. Ini semacam catatan yang berisi hal-hal yang Anda dapatkan setiap harinya dan membuat bahagia. Tuliskan dalm sebuah catatan menjelang tidur, ini akan seperti catatan berisi hal-hal positif dalam hidup Anda.

Sumber: VIVANews

Hijaukan Bumi dengan Jabon – Tanaman Kayu Unggulan Kota Malang

           Malang merupakan kota yang terletak di dataran tinggi. Kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah ibukota Provinsi, Surabaya. Karena itu, setiap tahun Malang semakin maju dan berkembang diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi per kapita, dan pertumbuhan pembangunan. Maraknya pertumbuhan ini akan mengakibatkan banyaknya kebutuhan baik primer, sekunder maupun tersier yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan primer, lahan yang awalnya digunakan untuk lahan persawahan dan perkebunan kini digunakan untuk membangun perumahan, ruko-ruko, atau  mall sehingga lahan terbuka hijau yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air tanah dan mencegah banjir menjadi berkurang. Banyak pula pohon ditebang untuk memenuhi kebutuhan furnitur sehingga kebutuhan akan tanaman kayu semakin meningkat yang menyebabkan banyaknya hutan gundul karena tidak direboisasi. Selain itu, banyak juga penebang yang tidak mematuhi aturan tebang-pilih-tanam, sehingga banyak pula pohon yang belum cukup umur untuk panen akhirnya ditebang.  Untuk kebutuhan tersier, penjualan kendaraan bermotor semakin meningkat, yang mengakibatkan semakin meningkat pula polusi udara yang dihasilkan akibat pembakaran bahan bakar fosil di mesin kendaraan.

            Untuk mengatasi hal-hal tersebut, berbagai program penghijauan digalakkan. Manfaat penghijauan antara lain : manfaat estetis / keindahan, pohon memiliki bentuk khas sehingga menciptakan keindahan sendiri, selain itu bangunan tanpa pohon akan terasa gersang; akar pohon mampu mencegah erosi; pohon dapat menyerap air hujan sehingga akan ada persediaan air tanah dan tidak menimbulkan banjir; dengan banyak pohon, udara terasa sejuk dan nyaman;  manfaat edaphis, manfaat yang berkaitan dengan tempat hidup binatang, semakin banyak pohon, semakin nyaman hidup binatang tersebut; manfaat protektif, pohon mampu memberi perlindungan terhadap terik matahari, angin kencang, dan hujan; manfaat edukatif, dengan banyaknya pohon yang ditanamn, kita akan mengenal berbagai jenis pohon; manfaat yang paling penting adalah pohon mampu menyuplai oksigen yang diperlukan untuk kebutuhan metabolisme makhluk hidup.

Karena manfaat penghijauan yang begitu besar, penanaman berbagai jenis pohon gencar dilakukan. Penghijauan begitu penting karena selain memiliki manfaat yang begitu besar seperti yang telah dijelaskan, penghijauan juga dapat mencegah dampak-dampak yang ditimbulkan dari semakin majunya suatu kota. Untuk itu, mari kita juga turut serta menghijaukan bumi dengan melakukan penghijauan, menanam berbagai jenis tanaman, terutama tanaman berkayu. Berbagai jenis pohon yang digunakan untuk penghijauan dipilih berdasarkan alasan cepat tumbuh sehingga cepat dirasakan manfaatnya. Pohon-pohon tersebut antara lain akasia (Acacia mangium), jati, mahoni (Swietenia macrophylla), jabon, johar, trembesi. Salah satu tanaman kayu yang menjadi trend di masyarakat kota Malang untuk penghijauan adalah pohon jabon.

Bibit tanaman jabon di Malang, Jawa Timur dipilih karena memiliki banyak keunggulan dibanding bibit tanaman kayu yang lain, antara lain pertumbuhan pohon jabon yang sangat cepat. Diameter batang pohon jabon dapat tumbuh 10 cm/tahun, tinggi batang dapat mencapai 20 meter pada usia 20 tahun, sehingga pohon jabon dapat dipanen pada usia 6-8 tahun. Batangnya silnder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus, tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri. Tekstur kayunya lebih bagus dibanding tanaman kayu lainnnya, lebih mudah dikeringkan ataupun direkatkan dan tidak cacat, arah seratnya terpadu, permukaan kayu mengkilap, dan terbukti keawetan atau daya tahannya. Pohon jabon dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 10-2000 m dpl, curah hujan 1250-3000 m/tahun, suhu 10o-40o C dan kondisi tanah dengan pH 4,5-7,5. Kondisi ini sesuai dengan kondisi geografis kota Malang yang terletak pada ketinggaian antara 440-667 m dpl, suhu udara antara 22,7oC – 25,1oC dengan suhu maksimum 32,7oC dan suhu minimum 18,4oC (Sumber : wikipedia.org).

jabon

            Investasi tanaman jabon saat ini menjadi trend di masyarakat kota Malang. Prospek investasi kayu ini ke depan sangat bagus karena sangat cocok tempat tumbuhnya dengan letak geografis kota Malang di dataran tinggi, terutama di daerah lereng pegunungan yang tanahnya banyak yang kurang produktif. Perawatannya pun cukup mudah karena pohon jabon mudah tumbuh dan berkembang. Kayu jabon tidak memiliki serat, batangnya yang lurus dan silinder sangat cocok digunakan sebagai bahan baku untuk industri perkayuan. Secara ekonomi, budidaya tanaman jabon memberi keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat jika dibanding budidaya tanaman kayu lainnya seperti jati yang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk panennya.

Belanda : Pioneer yang Kreatif

belanda 

Belanda (Koninkrijk der Nederlanden) berarti “Kerajaan Tanah-Tanah Rendah”. Sesuai namanya, daratan Belanda memang terletak di bawah permukaan air laut. Hal yang aneh ketika memikirkan bagaimana bisa negara berada di bawah permukaan air laut? Tapi inilah yang terjadi. Pengeringan danau di Beemster tahun 1612 merupakan contoh yang mengagumkan bagaimana bangsa Belanda mampu menciptakan sebagian besar lahan kering di bagian utara, barat dan barat daya negara mereka. Sebuah bendungan sepanjang 38 km dibangun di sekeliling danau dan ditengah bendungan tersebut digali lingkaran kanal yang berfungsi untuk mengalirkan air sehingga air dapat tertampung di bendungan. Air ini berasal dari air danau yang dipompa oleh 43 kincir angin. Kincir angin tersebut dimanfaatkan untuk memompa air ke permukaan yang lebih tinggi, sehingga danau menjadi surut dan didapatkan daratan yang kering dari air. Tak heran bila lahan Beemster tercatat dalam Daftar Pusaka UNESCO.15

Hal lain yang terkenal dari Belanda adalah bunga tulip. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri bunga tulip. Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi dengan tinggi antara 10 hingga 70 cm. Bunga yang bermekaran setiap bulan Mei ini, memiliki 6 mahkota dengan aneka warna yang indah.  Karena keindahannya, bunga tulip menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Belanda dan sempat menjadi barang keempat terbanyak yang diekspor Belanda pada tahun 1696. Pada tanggal 20 Maret hingga 20 Mei setiap tahunnya selalu diadakan festival bunga di Keukenhof, Lisse, Belanda. Lebih dari empat juta tulip dipamerkan di festival bunga ini. Festival bunga ini termasuk dalam lima festival terbaik di dunia versi CNNGO.

tulip

Walaupun Belanda terkenal sebagai negeri kincir angin dan negeri bunga tulip, tetapi kincir angin dan bunga tulip ternyata tidak berasal dari Belanda. Lalu darimana asal kedua benda tersebut? Kincir angin pertama kali ditemukan di Persia pada abad ke tujuh masehi dengan cara kerja yang masih relatif sederhana. Kincir angin pada jaman itu masih digunakan untuk membelah kayu, mengangkut air hingga menggiling jagung. Sedangkan bunga tulip berasal dari Turki. Tulip sendiri berasal dari bahasa Persia, delband, yang berarti turban karena bentuknya menyerupai turban.

Walaupun banyak orang terlebih dahulu menemukan sesuatu, tetapi seseorang yang kreatif dan berdaya juang keras memiliki kemampuan

antonimenganalisa dan mengatasi masalah dengan cara berbedalah yang akan menjadi pioneer. Sama halnya dengan Belanda. Belanda mampu membuat kincir angin yang semula hanya digunakan untuk membelah kayu, mengangkut air dan menggiling jagung menjadi tenaga penggerak untuk mengeringkan daratannya. Selain itu, kincir angin ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti di Lelystad, Flevoland hingga Belanda mampu menduduki 10 negara terbesar penghasil energi terbarukan. Ada pula, Antoni van Leeuwenhoek yang menemukan mikroskop dengan kapasitas pembesaran 270 kali. Walaupun mikroskop telah ditemukan sebelumnya oleh ilmuwan Jerman, namun Antoni mampu mendobrak dunia mikrobiologi dengan banyak menemukan mikroorganisme yang tidak dapat diamati oleh mikroskop sebelumnya. Berkat jasa Antoni, ilmu pengetahuan semakin maju dan memunculkan berkembangnya ilmu-ilmu baru di bidang biologi. Begitu pula dengan tulip, walaupun dari Turki, Belanda mampu menjadikan tulip sebagai barang keempat terbesar yang diekspor Belanda. Belanda mampu mencitrakan dirinya dengan sesuatu yang bukan berasal dari negerinya sendiri. Inilah kelebihan Belanda. Kelebihan yang membuatnya menjadi pioneer.

Bumiku Hijau, Hidupku Tentram

Kota Malang terkenal dengan kota yang sejuk dan berhawa dingin. Saat aku menginjakkan kaki pertama kali di Malang ketika aku berusia 6 tahun (sekitar 14 tahun lalu), memang benar apa kata orang, kota ini sangat sejuk, berhawa dingin dan udaranya pun segar. Setiap pagi selalu ada embun pagi, membuat daun-daun basah, membuat udara terasa segar, pembangkit semangat untuk memulai aktivitas di hari yang baru. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk 3 tahun terakhir ini. Apa yang kurasakan sekarang tidak sama ketika aku masih kecil. Kota Malang menjadi lebilh panas, tidak ada lagi embun pagi, setiap siang banyak kendaraan berlalu lalang membuat udara menjadi semakin pengap dan tidak segar, banyak bangunan-bangunan yang didirikan sehingga mengurangi lahan kosong sebagai penyerapan air dan tempat untuk menanam tanaman sebagai penghasil oksigen.

Memang bagus, kota Malang semakin maju, tetapi tahukah, semakin bertambahnya penduduk, semakin banyak lahan yang digunakan untuk pemukiman, semakin banyak kebutuhan akan sarana transportasi untuk mobilitas penduduk kota yang berakibat semakin banyaknya emisi gas buang yang dihasilkan, semakin banyak pula limbah rumah tangga yang dihasilkan yang tidak tertangani dengan baik dan akhirnya menjadi tumpukan sampah yang mencemari udara, air dan tanah. Hal ini perlu dicermati, karena jika dibiarkan terus-menerus dan tidak ada upaya untuk menanganinya, hal-hal tersebut akan menyumbang penyebab pemanasan global bagi bumi ini.

Pemanasan global menjadi isu utama dalam dasawarsa terakhir. Hal ini dikarenakan pemanasan global akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut akibat es di kutub mencair, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang esktrim, gangguan ekologis, terpengaruhnya hasil pertanian dan perkebunan, serta iklim mulai tidak stabil. Pemanasan global sendiri adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Selama seratus tahun terakhir, suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas-gas efek rumah kaca akibat aktivitas manusia. Gas efek rumah kaca antara lain adalah uap air, gas karbon dioksida dan metana. Dinamakan efek rumah kaca karena gas ini berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca, yaitu menangkap radiasi gelombang cahaya yang dipancarkan matahari ke bumi dan merubahnya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Apabila gas-gas efek rumah kaca ini jumlahnya terlalu berlebihan, panas yang tersimpan di permukaan bumi semakin meningkat yang berimbas pada kenaikan suhu rata-rata tahunan bumi.

Seperti yang dijelaskan di paragraf kedua, salah satu penyebab banyaknya gas-gas efek rumah kaca yang terakumulasi di udara adalah penggunaan sarana transportasi yang membutuhkan bahan bakar fosil untuk menggerakkannya. Dan untuk menggerakkan sarana transportasi ini, terdapat proses pembakaran bahan bakar fosil pada setiap mesin kendaraan. Proses pembakaran ini akan menghasilkan salah satu gas efek rumah kaca, yaitu gas karbondioksida. Cara termudah untuk menghilangkan gas karbondioksida di udara adalah dengan melakukan reboisasi, menanam lebih banyak pohon/tanaman, terutama pohon/tanaman yang mudah dan cepat pertumbuhannya yang mampu menyerap banyak karbondioksida untuk digunakan pada proses fotosintesis untuk menghasilkan cadangan makanan bagi tumbuhan itu sendiri. Dengan penanaman banyak pohon, akan mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Jika di rumah kita tidak ada tanah kosong untuk menanam tanaman, tidak perlu khawatir, karena ada metode hidroponik, yaitu menanam tanaman di pot-pot atau polybag, baik medianya tanah ataupun bukan. Cara inilah yang kita sebut dengan penghijauan. Manfaat penghijauan antara lain : manfaat estetis / keindahan, pohon memiliki bentuk khas sehingga menciptakan keindahan sendiri, selain itu bangunan tanpa pohon akan terasa gersang; akar pohon mampu mencegah erosi; pohon dapat menyerap air hujan sehingga akan ada persediaan air tanah dan tidak menimbulkan banjir; dengan banyak pohon, udara terasa sejuk dan nyaman;  manfaat edaphis, manfaat yang berkaitan dengan tempat hidup binatang, semakin banyak pohon, semakin nyaman hidup binatang tersebut; manfaat protektif, pohon mampu memberi perlindungan terhadap terik matahari, angin kencang, dan hujan; manfaat edukatif, dengan banyaknya pohon yang ditanamn, kita akan mengenal berbagai jenis pohon; manfaat yang paling penting adalah pohon mampu menyuplai oksigen yang diperlukan untuk kebutuhan metabolisme makhluk hidup.

Banyak sekali kan manfaat jika kita melakukan penghijauan, menanam banyak sekali pohon ? Setelah mengetahui pentingnya penghijauan, lakukan aksi kita untuk melakukan penghijauan! Presiden kita, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono saja mencanangkan program penanaman 1 pohon untuk 1 orang, jadi tiap penduduk Indonesia diwajibkan menanam 1 pohon di rumahnya atau di lahan lainnya. Ada juga program pemerintah yang mencanangkan penamanan sejuta pohon. Dengan menanam pohon saja kita sudah melakukan banyak sekali kegiatan positif dengan manfaat yang besar, yaitu ikut melaksanakan program pemerintah, menyelamatkan anak cucu kita akan dampak dari pemanasan global, menjaga kedamaian bangsa ini dari berbagai masalah akibat kerusakan lingkungan seperti banjir yang tiap tahun melanda ibukota Jakarta, dan menyehatkan tubuh kita karena kita akan tersuplai banyak oksigen dari hasil fotosintesis tumbuhan.